"Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya. Amsal 10:27"
Universitas Oxford di Inggris menjual T-shirt dengan logonya sertakalimat berikut:
The more I study, the more I learn, The more I learn, the more I know, The more I know, the more I forget, The more I forget, the less I know, So why study?
(Semakin banyak saya belajar, semakin banyak yang saya pelajari, semakin banyak yang saya pelajari, semakin banyak yang saya ketahui. Semakin banyak yang saya ketahui, semakin banyak yang saya lupa, Semakin banyak yang saya lupa, semakin sedikit yang saya ketahui. Jadi, untuk apa saya belajar?)
Jika Anda adalah seorang siswa, Anda mungkin sependapat! Marilah kita coba satu lagi:
Semakin tua usia Anda, semakin Anda sadar betapa sedikt yang Anda ketahui.
Yang satu ini jelas benar, terutama menyangkut karakter Anda sendiri. Percaya atau tidak, semakin tua usia Anda, Anda akan semakin menyadari bahwa Anda tidak benar-benar mengenal diri sendiri seperti yang Anda kira. Anda bisa saja menyangka diri Anda seorang pengampun. Lalu seseorang menyakiti Anda, dan Anda temukan bahwa ternyata Anda bukanlah pengampun seperti yang Anda kira. Ini seperti orang yang menyebut dirinya noninterventionist (seseorang yang tidak percaya akan obat-obatan dan tetap memegang teguh keyakinannya hingga ia sakit kepala; lalu ia langsung berjalan menuju lemari obat!
Kita tidak benar-benar mengetahui hati kita seperti yang kita duga. Kita perlu meminta agar Allah menunjukkan seperti apa kita sebenarnya sehingga kita dapat tumbuh dan berubah. Allah mengetahui segalanya tentang kita, kebaikan kita maupun keburukan kita. Raja Daud begitu ingin menyenangkan Allah sehinga ia membuka dirinya untuk diselidiki Allah. Inilah doanya:
" Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!"(Mazmur 139:23-24)
Daud tahu bahwa mungkin ia tidak menyukai segala yang dikatakan Allah tentang karakternya, namun ia tahu bahwa adalah penting untuk mendengarnya dari Allah. Daud memiliki sikap yang benar. Mengapa tidak menjadikan doanya doa Anda juga?
Custom Search
0 comments:
Post a Comment