Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 1 Petrus 1:15-16

Menjadi seperti Allah itu banyak gunanya! Jika kita maha tahu, kita tidak akan pernah harus belajar. Jika kita maha ada, kita dapat pergi ke sekolah dan ke tempat kerja tanpa meninggalkan tempat tidur kita yang nyaman. Jika kita maha kuasa, tak seorangpun dapat mengganggu kita atau memanfaatkan kita. Allah memanggil kita untuk menjadi seperti Dia, namun sayangnya, tidak dalam hal-hal ini. Ia ingin kita menjadi kudus seperti Dia yang kudus.

Hanya umat Kristianilah yang dapat menjadi kudus. Orang-orang yang bukan umat Kristiani dapat menjadi baik dan menyenangkan, serta layak dan penuh pertimbangan, namun mereka tidak dapat menjadi kudus. Ketika kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, Allah membersihkan jiwa kita dan menjadikan kita orang kudus. kita mungkin tidak menganggap diri kita kudus, namun Alkitab mengatakannya demikian (1 Petrus 2:9). Ketika kita menjadi umat Kristiani, Kristus memasuki hidup kita dan mulai menjalani hidup-Nya di dalam kita. Allah itu sifatnya kudus. ia suci; tak ada kejahatan di dalam Dia. ia baik; Ia berbuat menurut kebenaran dan kasih. Sekarang Kristus yang kudus tinggal di dalam Anda, Anda memiliki akses kepada kekudusan-Nya. Anda sekarang memiliki kemampuan menjadi kudus dalam hidup Anda.

Cara kita memperlakukan orang lain seharusnya mencerminkan bagaimana Allah memperlakukan kita -- dengan kasih, kesabaran, dan pengampunan. Cara kita bertingkah laku seharusnya pantas seperti Roh Allah yang tinggal di dalam kita. Ini artinya kita akan menghormati kehadiran Allah dalam hidup kita dengan pilihan-pilihan yang kita buat, dengan film yang kita tonton, dengan buku yang kita baca, dan dengan teman bergaul yang kita pilih. Menjadi kudus bukanlah berusaha mengikuti seperangkat aturan moral. menjadi kudus adalah hidup sedemikian rupa yang menghormati Allah yang kudus