Pada saat kelas terakhir dalam mengakhiri semester lama, seorang guru SMA memberikan tugas "proyek kelas" kepada setiap siswa. Proyek kelas yang dilakukan adalah memanggil semua siswa satu persatu datang ke depan kelas. Sang guru menyematkan sebuah pita biru pada dada mereka dengan tulisan, “Siapa Aku Ini? Aku Begitu Berarti Untuk Mengubahkan Orang Lain Di dunia.”

Kemudian sang guru memberikan tiga pita biru lainnya kepada masing-masing siswa, dan menyuruh mereka keluar untuk membagikan kepada siapa saja orang yang mereka jumpai dan kenal memiliki arti baginya. Dengan cara, menyematkan satu dari dari tiga pita ke dada orang yang mereka temui atau orang yang memiliki arti baginya, kemudian menyerahkan dua pita lainnya pada si penerima pita, kemudia si penerima pita akan menyerahkan pita yang dia terima kepada orang lain yang memiliki arti baginya. Setiap orang yang mendapat pita, harus melakukan hal yang sama kepada orang lain.

Salah seorang siswa, menemui seorang manager muda dari perusahaan di dekat sekolah mereka. Orang yang ditemuinya itu seorang manajer muda yang pernah menolongnya dengan cara memberikan nasihat untuk memilih karir hidupnya dan menasihinya agar lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan menuntut ilmu.

Kemudian sang eksekutif muda, sesuai dari anjuran siswa yang menyematkan pita biru di dadanya harus membawa tiga pita lagi dan menyematkannya pada orang lain yang ditemuinya. Sang eksekutif muda membawa dua pita biru yang diberikan kepadanya kepada bossnya, seorang yang dikenal sangat ketat, kecut dan selalu memarahi pegawai-pegawainya. Dia mengatakan “Saya sangat mengagumi anda karena anda adalah seorang jenius yang kreatif. Bolehkan saya menyematkan pita biru yang ada ditangan saya ini, di dada anda sebagai penghargaan" Kemudian dia meneruskan "Ini adalah sebuah proyek dari sekolah menengah yang ada disamping kantor kita, dan saya telah di berikan penghargaan oleh salah seorang siswa mereka karena telah menolongnya memberikan nasihat untuk karirnya.”

Sang Boss merasa heran, dengan senang menerima pita pemberiannya. Malam itu dia pulang kerumahnya dan menemui anaknya sedang duduk sendirian di ruangan tamu dengan wajah murung. Dia duduk di samping anaknya sambil berkata. Tadi terjadi sesuatu yang ajaib di kantor, ayah. Salah seorang staff ayah memberikan ayah, sebuah pita biru dan mengatakan bahwa "ayah adalah seorang yang dia kagumi sebagai seorang yang jenius yang kreatif". Padahal selama ini ayah selalu menghidupkan suatu kehidupan yang penuh ketegangan dan kurang memperhatikanmu, dan selalu memarahi kamu kalau angkamu di sekolah tidak terlalu bagus atau kamarmu berantakan"!

Ayah ingin menyematkan pita biru ini didadamu, "karena kamu sangat berarti bagi ayah. Engkau anakku, engkau adalah orang kedua yang sangat berharga bagi ayah, setelah ibumu, aku sangat mencintai dan mengasihi engkau.”

Sang anak sangat terperanjat dan keheranan mendengar ucapan ayahnya dan segera menangis dengan sangat sedih sambil memeluk ayahnya. Dia menangis tersedu-sedu seolah-olah tangisnya tidak dapat dihentikan, tubuhnya tampak bergoncang dengan keras sementara sang anak menangis kemudian dia berkata: “Tadi baru saya selesai menulis sepucuk surat untuk Papa dan Mama di atas meja di kamar tidurku. Saya meminta maaf karena saya hampir mau membunuh diri, dan saya menjelaskan apa sebabnya. Saya merasa ayah dan ibu tidak memperdulikan saya sama sekali, saya sempat mengambil keputusan untuk bunuh diri, sesudah Papa dan Mama tertidur malam ini. Surat yang ku tulis itu saya letakkan diatas meja tulisku di kamar. Sekarang saya tidak memerlukan surat itu lagi sekarang.”

Sang anak memeluk kuat ayahnya, ayahnya sangat terharu dan ketika memasuki kamar tidur anaknya menemukan surat yang penuh berisi perasaan berduka dari hati yang hancur, sudah berubah menjadi hati yang penuh rasa penyesalan. Bahwa selama ini, perasaan yang didapatkannya adalah salah. Ternyata ayahnya sangat mencintai dan mengasihinya, dan kata-kata sang ayah "kamu sangat berarti sekali bagiku", terus terngiang di telinganya.

Besok paginya sang Ayah yang berprofesi sebagai seorang Boss, kembali ke kantornya sebagai seorang yang telah berubah total. Dia tidak lagi kecut, terlalu ketat dan tegang telah berubah menjadi orang yang sabar dan disegani.

Eksekutif muda yang memberanikan diri memberikan pita kepada atasannya, meneruskan menolong orang-orang muda lainnya dengan merencanakan karir dan hari depan mereka, salah satu diantaranya adalah anak dari atasannya, dan dia selalu berusaha meyakinkan kepada masing-masing mereka bahwa mereka sangat berarti baginya.

Siswa dan seluruh kelas belajar suatu hal yang sangat penting: "Siapapun Anda Mempunyai Arti Penting Bagi Orang Lain Didunia Ini"
Saya ingin meyakinkan bahwa "KITA MASING-MASING SANGAT BERHARGA,BAGI ORANG LAIN"
Apapun yang kita lakukan atau sudah pernah kita lakukan, apapun yang kita pilih untuk kita lakukan, saya percaya memiliki arti tersendiri bagi masing-masing orang yang kita temui. Katakan dan kirimkan pesan manis bagi setiap orang yang anda kasihi di malam damai ini "engkau sangat berharga dan berarti bagiku dan engkau dapat mengubah dunia"
Selamat Natal dan biarlah Damai Natal tetap ada dalam hati kita!

Jakarta, 24 Desember 2009, 16.58Pm