Salah satu pertanyaan yang ditanyakan pada pemilihan ratu kecantikan sejagat di Bangkok, Thailand, tahun 2005 adalah "Apakah tantangan terbesar dalam hidup anda?" Seorang wanita cantik kelahiran 11 November 1981, peserta berasal dari Kanada, Natalie Glebova menjawab "Tantangan hidup saya yang terbesar adalah selalu mencoba untuk berpikiran positif. Saya menganggap diri saya merupakan jenis orang yang melihat dunia sebagai gelas setengah-penuh, dan bukan gelas setengah-kosong. Dan meskipun kadangkala sangat sulit untuk melihat hidup dengan cara ini, Saya selalu mencoba untuk mempertahankan sisi positif dalam hidup" Dengan jawaban ini pula Natalie Glebova dikukuhkan sebagai pemenang seleksi miss universe 2005, dia bukan hanya cantik secara fisik tetapi seorang yeng mempunyai cara berpikir positif.
Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda dipengaruhi oleh pola pikir, cara pandang atau masa lalu. Perbedaan dapat juga dijadikan menjadi tolak ukur penentu keberhasilan dalam suatu hubungan. Menerima perbedaan dan memandang perbedaan dari sudut positive adalah suatu sikap yang bisa diperkembang dengan adanya kemauan.
"Syarat utama menjadi orang yang berpikir positif adalah keinginan untuk menjadi seorang yang positif. Setelah benar-benar ingin menjadi seorang yang positif, segera mulai proses perubahan dalam diri. Bila yakin dapat berubah dari manusia negative menjadi positif, maka akan benar-benar berubah"
Tips Membangun Sikap Positive
1.Bersikap Optimis
Orang Optimis biasanya lebih focus, karena melihat dari sudut pandang positive dan memiliki cara pandang positif dalam segala hal. Orang optimis biasanya lebih mungkin bisa mencapai yang ia inginkan. Kebalikan orang optimis, seorang yang pesimis fokus kepada hal-hal yang negative. Seorang pesimis memiliki cara pandang yang selalu negative atau melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang buruk. Seorang pesimis banyak kali telah gagal terlebih dahulu sebelum mencoba, bahkan sebelum mulai sesuatu.
Orang Optimis: Memandang seseorang, selalu dari hal perspektif positive dan kelebihan orang atau berusaha mencari nilai positive dari seseorang. Berusaha melupakan hal negative dari seseorang.
Orang Pesimis: Memandang seseorang, selalu berusaha mencari-cari kesalahan orang, melihat orang dari sudut pandang negative. Mengingat-ingat hal negative walaupun sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. Orang pesimis, menyimpan dalam CPU otaknya, hal negative tentang seseorang.
Orang Optimis:Memandang bunga Mawar Merah, sebagai bunga ungkapan cinta yang indah mekar dan harum. Bunga Mawar adalah lambang seorang pria menunjukka cintanya.
Orang Pesimis: Memandang bunga Mawar Merah, sebagai bunga berduri yang dapat melukai tangan dan bunga yang tidak tahan hidup lama.
Orang Optimis: Memangdang sebuah gelas yang terisi setengah dengan air, sebagai air masih ada setengah gelas.
Orang Pesimis: Memangdang sebuah gelas yang terisi setengah dengan air, sebagai gelas setengah kosong
Ternyata selama orang hidup dalam lingkungan yang pesimis, tidak akan ada harapan untuk maju. Tidak akan ada harapan untuk hidup bahagia.
Sedangkan orang-orang yang memiliki sudut pandang optimis hidupnya lebih bahagia.
Napoleon Hill "dengan sikap mental positif, akan ada rasa bahagia pada diri sendiri, juga pada orang lain"
Rich Bayer dalam bukunya Benefits of Happiness, "Optimisme adalah akibat dari hidup berbahagia. Orang-orang yang berbahagia mempunyai sedikit masalah kesehatan"
2. Kembangkan Sikap Menerima Apa Adanya
Sebagian orang berpikir memiliki sikap apa adanya identik dengan seorang yang tidak bersemangat dan mudah menyerah. Mengembangkan sikap menerima apa adanya adalah sikap saat terbentur suatu masalah. “Terimalah apa adanya, bukan seperti yang kamu angankan atau impikan" Sebuah syair lagu berbunyi "syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah"
Menerima apa adanya bukan berarti duduk diam menunggu, tetapi tetap berusaha melakukan yang terbaik, walaupun hasil dari kerja keras terbaik tidak menghasilkan seperti impian dan kemauan. Ingat, hidup adalah anugerah atau pemberian, kita tak punya kuasa, dan tak bisa memaksa. Hanya dengan bantuanNya, bergantung sepenuhnya, biarkan Dia atur dalam mencapai yang kita inginkan, sesuai dengan rencanaNya. Jangan ngoyo. Karena bila saatnya tiba sesuai dengan rencanaNya tiada yang dapat menghalangi.
Apabila kita sudah berusaha dan berdoa, tetapi hasil tak sebesar dari usaha yang dikeluarkan, belajarlah menerima "apa adanya", tanpa menjadi frustrasi. Anggaplah kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Sikap saat menghadapi suatu masalah dengan berusaha mengembangkan sikap positive adalah salah satu tolok ukur terbesar untuk mencapai kemajuan.
3. Belajar Melupakan
Setiap orang pasti pernah mendapatkan sakit hati, kepedihan, kekecewaan, penderitaan bahkan fitnahan, yang membuat diri rasanya seperti tak berpijak di bumi saat seseorang menyakiti hati.
Teringat suatu pengalaman, suatu tengah malam telepon genggam suami saya berdering, dan seseorang diberang sana pada tengah malam itu meminta kami untuk datang ke rumah orang tuanya, karena orang tuanya sakit. Dia minta kami datang tengah malam itu juga. Setelah suami saya menyebutkan nama, orang yang baru saja menelepon, tiba-tiba rasa mual dan keinginan untuk pergi muncul. Saya katakan, wanita inilah yang tidak membukakan pintu, saat kami datang berkunjung ke rumahnya. Alasan kami, saya dan dua orang ibu temanku datang berkunjung ke rumahnya, karena sudah beberapa saat dia tidak datang hadir dalam perbaktian. Entah apa yang menjadi alasan, yang pasti setelah dua kali salah satu dari temanku mengontak telepon genggamnya, sesaat kemudian temanku yang berada dekat denganku menjawab dengan memberikan nama-nama kami. Setelah berbicara dengannya akhirnya kami memutuskan pulang. Minggu sore hari berikutnya, kembali suami dan aku datang berkunjung dia tetap tidak keluar, tetapi mengatakan merasa tidak nyaman. Padahal, berbicara dengannyapun aku bisa dihitung dengan jari.
Tengah malam itu juga kami berangkat menuju rumah orang tuanya yang cukup jauh dari tempat kami tinggal. Sepanjang perjalanan tengah malam itu aku berdoa, kemudian aku teringat suatu kutipan "dan ampunilah kami seperti kami telah mengampuni orang yang bersalah pada kami". Dalam hati aku bersyukur padaNya, atas pelajaran berharga yang aku dapatkan sepanjang tengah malam sampai subuh berada di tempat itu, yaitu janganlah balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi balaslah kejahatan dengan kebaikan. Walau terganggu tidak tidur, sepanjang tengah malam, tapi aku bersyukur atas bentuk pembelajaran sangat berharga yang aku dapatkan, belajar memaafkan dan melupakan. Jangan balas kejahatan dengan kejahatan, tetapi berbuat baiklah kepada orang-orang yang menyakiti hatimu.
Dr.Frederic Luskin, dalam bukunya, Forgive for Good (Maafkanlah demi Kebaikan), sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan, sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri.
Penelitian para ilmuwan di Amerika membuktikan, bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Hasil penelitian terhadap orang-orang yang belajar memaafkan didapatkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniah tetapi juga jasmaniah.
Lebih lanjut, hasil penelitian membuktikan bahwa, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress atau tekanan jiwa, susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang yang belajar memaafkan dan melupakan.
Sebuah artikel dengan judul "Forgiveness" atau Memaafkan, menjadi salah satu artikel di Majalah "Healing Current" edisi bulan September-Oktober, 1996, menyebutkan bahwa "kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani".
Memandang suatu masalah adalah merupakan bentuk pembelajaran, membantu kita untuk mengembangkan sikap positive, yaitu memaafkan dan melupakan.
4. Belajarlah Untuk Bersyukur
Ada tiga kata yang tidak boleh dilupakan yang dikenal dengan "3 magic words",adalah: Tolong, Terimakasih dan Maaf. Bersyukur adalah bentuk dari berterimakasih, secara khusus membahas kita akan bahas mengenai‘terima kasih’. Belajar untuk mengucapkan terima kasih atas hal-hal kecil, apakah itu pemberian, perhatian atau bantuan dalam bentuk apapun yang diterima.
Teringat suatu pengalaman, dimana saya memimpin koor untuk anak-anak, terbersitlah dalam keinginan untuk menyisihkan uang makan siang saya, dengan membawa makanan ke kantor, agar saya dapat membelikan pakaian seragam bagi koor anak-anak yang saya pimpin. Setelah beberapa saat, setelah menghitung anggaran yang akan dikeluarkan, maka sayapun membelikan baju koor, untuk kurang lebih 25 anak. Walaupun, saya hanya membeli bahan dan mereka akan jahitkan masing-masing, kecuali peserta laki-laki remaja yang saya belikan kemeja. Boleh percaya atau tidak, dari 25 anak yang saya belikan baju, dluar dari anak-anak saya, hanya 1 orang anak yang mengucapkan terimakasih. Yang saya maksudkan bukan ingin dihargai dan dipuji, tetapi, belajar untuk menghargai hal terkecil apapun yang kita dapatkan.
Dorothy L. Nolte, "Anak yang tumbuh dalam situasi yang penuh penghargaan maka akan menjadi orang yang tahu menghargai orang lain."
Ketiga anak-anak kami, selalu mengucapkan terimakasih setiap kali mereka selesai makan, yang membuat orang yang kebetulan mendengarkan merasa geli. Koq, terimakasih sih? Kami membiasakan anak-anak kami untuk selalu mecucapkan terimakasih untuk setiap hal sekecil apapun yang mereka dapatkan.
Berterima kasih adalah suatu latihan untuk memperkuat rasa syukur dengan tujuan membangun kepuasan hati dan kepuasan hidup yang lebih besar.
Rasa syukur dengan berterima kasih membuat dirimu tersenyum senang dan orang yang diberi terima kasihpun akan senang. Seorang penulis bijak pernah menuliskan "mengucap syukurlah dalam segala hal". Bersyukur dapat memberikan ketenangan bagi jiwa. Bersyukur bukan hanya saat gembira atau senang.
“Hampir 95 persen segala sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan adalah kebiasaan dan otomatis, hal ini ditentukan oleh perilaku-perilaku dan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Belajarlah untuk megembangkan sikap positif dengan mengucap syukur dalam segala hal, baik dalam keadaan susah maupun senang.
Bangunlah sebuah sikap untuk selalu berterima kasih. Ucapan “terima kasih” pada seseorang untuk segala sesuatu yang mereka lakukan adalah investasi terhadap peluang jutaan dolar tanpa modal. Sebab orang-orang yang sehat dan bahagia adalah mereka yang menghadapi kenyataan-kenyataan hidup mereka secara langsung. Dan tidak berharap kehidupan akan berubah secara langsung, tetapi melalui suatu proses.
Mulailah hari anda setiap pagi, untuk mengucap syukur dan berterima kasih untuk hal sekecil apapun yang anda dapatkan.
Bekasi, 6 Oktober 2009, 0.24 am
Custom Search
0 comments:
Post a Comment