Semua orang tanpa kecuali, pasti akan sampai pada titik akhir dari proses perjalanan hidupnya, yaitu kematian. Tak seorangpun tahu kapan kematian akan datang menjemput. Kematian, bisa saja datang menjemput satu jam kemudian dari sekarang atau kematian datang esok hari bahkan minggu depan atau bulan depan, tahun depan, sepuluh tahun dari sekarang. Tidak ada seorang manusiapun yang akan tahu, kapan kematian akan datang menjemputnya. Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan, hari terakhir dia bertemu dengan saudara, teman ataupun kerabatnya. Sehebat dan sesakti apapun seseorang, dia tidak akan pernah tahu saatnya kematian datang menjemput.

Cara setiap orang menuju kematian sangatlah berbeda-beda, tak seorangpun tahu dalam kondisi seperti apa kelak akan dia hadapi saat menuju kematian. Berbagai, kondisi kematian terjadi dalam mengakhiri masa perjalanan hidup di dunia ini, tanpa dapat diminta dan direncanakan.
Sekaya dan sekuat apapun tenaga takkan pernah seorangpun tahu, kapan sang ajal kan datang menjemput. Kematian adalah hal yang paling ditakutkan, karena kematian adalah hal yang tidak pernah diundang dan diinginkan oleh manusia. Kematian, apabila saatnya tiba, tidak seorangpun dapat menunda dan bernegosiasi, tetapi kematian adalah yang akan datang sewaktu-waktu tanpa kita ketahui.

Kejadian yang sangat mengenaskan terjadi dalam perjalanan menuju pemakaman di daerah Rio Grande do Sul, Brasil Selatan. Dengan tiba-tiba dan tanpa diduga mobil jenazah mengalami kecelakaan. Marciana Silva Barcelos, 67 tahun, duduk di kursi penumpang bagian depan mobil jenazah suaminya Josi Silveira Coimbra, 76 tahun yang meninggal akibat serangan jantung pada saat sedang berdansa di sebuah pesta. Akibat dari kecelakaan tersebut, peti jenazah sang suami, Josi Silveira Coimbra menghantam leher sang istri, Marciana Silva Barcelos, iapun tewas seketika.

Saat saya menghadiri kematian suami teman saya, orang -orang yang berada disekitar saya, berceritra meganai kenangan akan kebaikan-kebaikan yang pernah dibuatnya. Saat saya berpindah duduk ke sisi lain ruangan, tetap terdengar kenangan akan kebaikan sang mendiang yang masih terbujur kaku, bisu di tengah-tengah ruangan. Dalam hatiku berguman, oh, indahnya bapak ini, setiap orang yang hadir menceritrakan dan mengenang kebaikan-kebaikan yang dibuat semasa hidupnya.
Kenangan-kenangan akan kebaikan dikenang oleh setiap orang yang pernah mengenalnya. Bukan hanya sang istri dan anak-anak yang akan mengenang kenangan indah yang terjalin bertahun lamanya akan kebaikan yang dirasakan dapat, tetapi akan terukir sepanjang masa dalam kenangan, bahkan mungkin kenangan-keanngan dapat menjadi inspirasi dalam bentuk karya tulis atau cerita-cerita lisan dari mulut ke mulut bahkan dapat menjadi pidato kenangan, saat prosesi kematian seseorang.

Kelak, saat kita terbujur kaku tak bernyawa, kenangan apakah yang dibicarakan para pelatayat yang datang, atau saat seseorang berpidato diupacara kematian anda, yang mungkin dibawakan anak, isteri atau suami bahkan orang lain yang dipercaya oleh anggota keluarga kita. Hal kebaikan apakah yang akan dibicarakan dan dikenang oleh semua para pelayat yang hadir, disaat upacara kematian anda.

Kita pasti ingin dikenang sebagai seorang yang memiliki kebaikan hati. Secara naluri, semua orang ingin dikenang sebagai seorang yang baik, karena dalam lubuk hati paling dalam setiap orang pasti memiliki kebaikan. Kendati seorang penjahat atau pembunuhpun pasti memiliki kerinduan yang terdalam akan kebaikan. Mengarahkan hati dan tenaga untuk kebaikan adalah kunci sukses perjalanan hidup manusia untuk dapat dikenang, setelah dirinya pergi menghadap sang pencipta. Hidup pada akhirnya adalah hanya sebuah kenangan, bisa baik namun bisa juga buruk, tergantung dari diri diri anda, untuk hal apakah anda ingin dikenang setelah kematian anda.

Saat denyut jantung anda masih berdegup dan kehidupan masih dipercayakan untukmu, lakukanlah hal terbaik. Karena akan datang kesempatan, anda tak dapat lagi berbuat baik, karena waktunya harus beristirahat dari segala jerih lelah keseharian.
Ukir dan lakukanlah kebaikan semasih ada waktu untuk berbuat. Saat ini, sekarang, tanpa menunda dan menunggu hari esok. Karena hari esok mempunyai rahasia tersendir yang tak seorangpun dapat tahu, apa yang akan terjadi.