Riset tentang sifat, penyebab dan konsekuensi rasa syukur terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia telah didanai oleh John Templeton Foundation dalam jangka yang cukup panjang Robert A. Emmons (University of California, Davis) dan Michael E. McCullough (University of Miami), menggali dan mengumpulkan data ilmiah. Hasil riset yang dituangkan dalam “Highlights of Research Project on Grateful dan Thankfulness: Dimensions and Perspectives of Gratitude”, menyimpulkan bahwa rasa syukur adalah “faktor yang terlupakan” dalam riset tentang kebahagiaan.
Menurut para peneliti tersebut bahwa para ilmuwan adalah pihak yang datang terakhir dalam memahami konsep “syukur”. Sebaliknya, agamawan dan para filsuf telah sangat lama berkutat dengannya, dan mendapati kenyataan bahwa “bersyukur” adalah sebentuk manifestasi yang tidak bisa dipisahkan dari standar moral. Bersyukur adalah merupakan komponen integral dari kesehatan, pelengkap kekurangan, dan kesejahteraan.
Pada umumnya orang akan bersyukur atas hal-hal yang besar saja misalnya, atas pekerjaan yang bagus, rumah yang bagus, kesehatan, punya suami/istri dan anak atau mobil yang bagus, atau hal-hal bagus lainnya. Terhadap hal-hal kecil dan hal-hak biasa, seberapa seringkah kita bersyukur? Hal-hal kecil atau hal-hal biasa, yang kita dapatkan, seperti memiliki penghasilan bulanan secara rutin, dapat menikmati makan 2 atau 3 kali sehari, memiliki pasokan air bersih yang cukup, memiliki 2 mata yang bisa melihat, memiliki 2 telinga yang bisa mendengar, memiliki lidah yang bisa merasakan makanan, memiliki hidung yang bisa mencium aroma, memiliki 2 tangan yang bisa memegang benda, memiliki 2 kaki yang bisa berjalan, memiliki rambut, memiliki pakaian, memiliki sepatu, memiliki mobil/motor/sepeda, memiliki kasur untuk tidur dengan nyenyak, dapat bersekolah, memiliki penerangan listrik, memiliki komputer, memiliki handphone, memiliki internet, memiliki email, dll.
Ternyata seseorang hanya mensyukuri 5 atau 10 hal dalam kehidupannya. Dalam hal bersyukur masih banyak orang yang belum terbiasa. Bersyukur adalah adalah suatu bentuk perasaan berterimakasih atas segala hal yang telah dimiliki dan dijalani. Bersyukur adalah suatu kata yang sangat berbobot dan memberikan makna yang tidak terhingga. Bersyukur adalah bentuk ekspresi kepuasan diri. Bersyukur adalah suatu bentuk pembelajaran yang dapat dipupuk setiap hari dan dapat dijadikan menjadi bentuk ekspresi rutin dalam kehidupan. Bersyukur, adalah suatu bentuk kebahagiaan yang dapat dipancarkan atas segala hal yang Alla telah berikan.
Sudahkah anda bersyukur hari ini? Apahkah anda merasakan kebahagiaan atas rasa syukur yang anda telah sampaikan? Apakah anda ingin mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar lagi setelah beryukur? Mari lupakan mengeluh, mulailah belajar lebih banyak untuk syukur. Bersyukur dapat mengubah hidup anda, dan menjadikan hidup akan lebih bersemangat untuk mendapatkan keinginan yang ingin dicapai.
Manfaat Bersyukur
1. Menghargai Pemberian
Bersyukur adalah perintah Sang Khalik. "Mengucap syukurlah dalam segala hal...." Dengan mengikuti perintahNya berarti kita menghargai pemberianNya, sehingga apabila kita bersyukur dengan tulus maka Dia akan mendengar segala keinginan kita.
2. Menciptakan Feeling Good
Bersyukur akan membuat perasaan lebih bahagia. Perasaan akan menjadi lebih enak dan nyaman dengan bersyukur. Karena pikiran akan terfokus pada berbagai kebaikan yang kita terima setiap hari.
Feeling Good adalah Hukum Daya Tarik
Hukum Daya Tarik (law of attraction) terhadap feeling good akan meningkatkan kekuatan tarik menarik terhadap apa yang diinginkan. Kekuatan hukum daya tarik terdap feeling good, akan sebanding dengan keyakinan dan perasaan positif. Karena semakin banyak seseorang bersyukur, akan semakin banyak perasaan positif yang akan muncul pada dirinya.
Dengan terciptanya perasaan positif maka motivasi akan muncul dari kondisi emosi yang positif. Bersyukur akan menciptakan emosi yang positif yang akan terfokus pada hal-hal yang positif. Semakin banyak seseorang bersyukur akan semakin besar motivasi yang positive yang akan dimiliki.
Bersyukur akan membentuk pola pikir sukses. Pola pikir sukses adalah keyakinan dalam mendapatkan. Saat kita bersyukur, maka pikiran kita secara tidak sadar diberikan suatu “pola” mendapatkan, sehingga akan terbentuk pola sukses.
Cara Meningkatkan Syukur
Kita perlu perlu meningkatkan kebiasaan untuk bersyukur. Jika kita bersyukur hanya untuk materi yang kita dapatkan, itu adalah baru tahap awal menjadi seorang yang pandai bersyukur.
1. Jeli dan Peka
Untuk meningkatkan rasa bersyukur, kita harus lebih jeli dan peka terhadap berbagai hal yang diberikan Allah kepada kita. Kurangnya kepekaan terhadap hal nikmat Allah akan mengurangi syukur kita, sebab kita merasa tidak ada yang perlu disyukuri lagi. Meningkatkan kepekaan bisa dilakukan dengan melakukan perenungan terhadap apa yang terjadi pada hidup kita sehari-hari. Luangkan waktu Anda setiap hari untuk merenungkan nikmat setiap harinya.
2. Rasakan Nikmat Baru
Setiap saat, kita mendapatkan kenikmatan baru. Setiap detik waktu yang kita lalui berarti kita mendapatkan nikmat hidup dalam setiap detik berlalu, seperti nafas kehidupan, mata untuk penglihatan, pancaindra untuk penciuman, merasakan, meraba, setiap detak jantung yang berdegup beraturan dan banyak hal lain yang tanpa kita sadari
3.Belajar Dari Keadaan
Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, baik kejadian yang terjadi pada diri sendiri maupun orang lain. Sementara setiap saat selalu ada kejadian, berarti selalu ada hikmah yang bisa kita ambil. Sementara hikmah adalah suatu nikmat. Syukurilah.
Contoh sederhana seorang yang bersyukur walau dia memiliki kekurangan, yaitu Nick Vujicic.
Video Nick Vujicic klik disini!
Custom Search
0 comments:
Post a Comment