Cinta memang mempunyai kekuatan yang dasyat. Ketika dua insan saling jatuh cinta, maka apapun akan dilakukan untuk menyatukan cinta mereka. Berbagai halangan dan rintangan akan ditempuh untuk selalu bersama. Inilah arti kekuatan cinta sesungguhnya yang bahkan mampu menaklukkan badai di antara mereka. Hal inilah yang dialami oleh sepasang insan yang sedang memadu cinta, yakni pasangan Liu Guojiang dengan Xu Chaoqin.

Lima puluh tahun yang lalu, Liu Guojiang adalah seorang pemuda yang berusia 19 tahun. Pemuda ini jatuh cinta pada wanita yang lebih tua sepuluh tahun darinya, Xu Chaoqin namanya. Pada saat itu, masyarakat di sana tidak dapat menerima jika seorang pria mencintai seorang wanita yang usianya lebih tua apalagi Chaoqin sudah mempunyai anak.

Untuk menghindari gosip yang beredar dan cemoohan dari masyarakat setempat, mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan desa mereka untuk kawin lari. Mereka memutuskan untuk tinggal di sebuah gua yang berada di dalam hutan, daerah Jiangjin, kotamadya ChongQing Selatan.

Di sana, mereka harus hidup sendiri, tidak ada listrik dan makanan. Untuk mengisi perut, mereka terpaksa memakan rumput dan akar di gunung. Agar ada penerangan, Guojiang membuat cahaya dari lampu minyak tanah. Saat itu, Chaoqin sempat mengutarakan penyesalannnya karena kawin lari dan harus hidup di sebuah gua.

"Apakah Kamu menyesal?" tanya Chaoqin. Dengan ketulusan Guojiang menjawab, "Selama kita tekun, hidup kita pasti akan lebih baik." Di tahun kedua, mereka mulai tekun membangun hidup mereka di gua. Untuk naik turun gunung, demi cintanya, Guojiang membuat anak tangga satu per satu, tahun demi tahun. Semua itu dikerjakan seorang diri dan hanya menggunakan kekuatan tangan.

Pada pertengahan tahun 2001, sebuah kelompok petualang datang ke hutan tersebut untuk menjelajahi hutan tersebut. Betapa terkejutnya mereka karena menemukan sepasang suami istri yang menetap di hutan dan ada 6000 tanjakan yang dibuat dari tangan. Mereka juga menemukan tujuh anak buah cinta Guojiang dan Chaoqin.

"Orangtua saya saling mencintai satu sama lain, mereka dapat hidup bersama selama lima puluh tahun dan tidak pernah berpisah dalam keseharian mereka. Ayah membuat 6000 injakan untuk membuat ibu merasa nyaman, sehingga ia lebih mudah untuk turun dan naik gunung." Demikian papar Liu MingSheng, anak ketujuh dari Guojiang dan Chaoqin.

Kisah nyata mengenai perjuangan cinta antara Guojiang dan Chaoqin asal China menarik untuk diikuti. Kisah lima puluh tahun yang lalu yang kini menjadi kisah cinta yang sangat menyentuh dan kisah ini membuktikan arti kekuatan cinta sejati yang sesungguhnya.